Kamis, 20 November 2014

Pelayaran Antarpulau (Palembang-Bangka, Bangka-Palembang)


Gambar 1. Peta Pulau Bangka-Belitung

            Pelayaran antara Palembang dan Bangka adalah merupakan pelayaran yang begitu banyak mengalami perkembangan. Mulai dari rute yang dilalui hingga jenis kapal yang digunakan.
Pulau Bangka atau yang lebih dikenal dengan kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104050’ sampai 108018’ Bujur Timur dan 1020’ sampai 3015’ Lintang Selatan. Di pulau Bangka terdapat beberapa pelabuhan dan berapa diantaranya masih digunakan sementara ada yang telah non-aktifkan. Demikian juga di Pelembang Sumatera Selatan, ada beberapa pelabuhan yang masih juga difungsikan.
Untuk Bangka, sebelum dipindahkan ke pelabuhan Muntok maka pelabuhan berada di desa Kayu Arang. Pelabuhan yang ada di Kayu Arang merupakan salah satu pelabuhan untuk akses Bangka-Palembang era 90-an. Kapal-kapal yang digunakan pun hanya kapal Fery belum ada kapal cepat seperti sekarang.

Gambar 2. Aktifitas berlayar wajah tempo dulu


Dengan berpindahnya pelabuhan sebagai tempat berlabuh kapal dari Palembang-Bangka ataupun sebaliknya Bangka-Palembang, bukan hanya jumlah kapal yang ditambah, tetapi juga jenis kapal pun ditingkatkan.

Gambar 3. Salah satu kapal Ferry yang sedang beroperasi menuju Bangka

Menjelang tahun-tahun 2000, pelabuhan di Kayu Arang dipindahkan ke Pelabuhan Muntok. Namun, pada akhirnya pelabuhan Muntok dipindahkan lagi ke pelabuhan Tanjung Kalian. Demikianlah hingga sekarang masih tetap di pelabuhan yang sama. Sedangkan untuk pelabuhan Muntok difungsikan sebagai pelabuhan bagi kapal-kapal speedboat, kapal nelayan, dan kapal-kapal kecil lainnya. Mirisnya, pelabuhan Kayu Arang yang merupakan pelabuhan senior dari Muntok dan Tanjung Kalian justru terbengkalai, tidak lagi dipandang sebagai sebuah pelabuhan yang pernah berjasa.
Sedangkan di Palembang selain ada pelabuhan Tangga Buntung yang telah dahulu beroperasi, ada juga pelabuhan boom baru. Pada akhirnya, kedua pelabuhan itu juga menjalani fungsinya tersendiri. Berbeda dengan di Bangka yang menampung kapal ferry dan kapal cepat dalam satu pelabuhan, di Palembang pelabuhan Tangga Buntung dikhusukan bagi Kapal Ferry untuk berlabuh. Sedangkan pelabuhan boom baru digunakan tempat kapal cepat berlabuh. Jarang kedua pelabuhan cukup jauh. Bahkan dahulu, kapal ferry yang mau berangkat ataupun baru tiba dari Bangka selalu melewati bawah jembatan ampera.


Gambar 4. Jembatan Ampera tempo dulu. Keterangan: dahulunya, ketika kapal besar ada yang lewat, maka jembatan ampera dapat diangkat seperti gambar.


Pelabuhan Tangga Buntung yang terletak di 35 Ilir Palembang difungsikan cukup lama, hingga akhirnya dipindahkan ke Tanjung Api-api (diresmikan 11/12/2013). Alasan beprindah-pindahnya pelabuhan ini terkait jarak tempuh yang diefektifkan. Jika dahulu penyeberangan dari Tangga Buntung memakan waktu selama 8-12 jam, dari Tanjung Api-api hanya menempuh waktu kurang lebih 3 jam menggunakan kapal ferry. sejauh ini yang baru dipindahkan hanya kapal ferry, sedangkan untuk kapal cepat masih di pelabuhan lama yaitu pelabuhan Boom Baru.



Gambar 5. Kapal Cepat Ekspress Bahari

Tujuan Pelayaran:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak hal yang menjadi motif seseorang untuk melakukan pelayaran salah satunya motif ekonomi. selain itu, diikuti pula keinginan untuk berwisata, melakukan perpindahan, mudik dan lainnya. Dalam pelayaran yang dilakukan terkadang juga mendapat hambatan seperti cuaca buruk. cuaca buruk seperti angin kencang menyebabkan ombak menjadi lebih tinggi. Dengan kondisi ombak yang demikian, membuat orang-orang agak takut untuk melakukan kegiatan pelayaran ini. Sekitar bulan Agustus hingga Januari ombak diperkirakan akan menjadi lebih tinggi dari biasanya.

Nb: *Penulis adalah mahasiswa ilmu sejarah at Padang, Andalas University